Daun Katuk; Katuk (Sauropus androgynus) merupakan tumbuhan sayuran yang banyak terdapat di Asia Tenggara. Tumbuhan ini dalam bahasa melayu dikenali sebagai cekur manis. Daun Katuk termasuk tanaman perdu yang biasa tumbuh liar di hutan atau
ladang. Daun Katuk juga sering di tanam sebagai tanaman pagar. Daunnya yang
berasa agak manis sering dijadikan sayur. Daun Katuk mengandung saponin,
flavonoida, dan tanin. Daun Katuk bersifat mendinginkan sehingga baik
untuk menurunkan demam dan membersihkan darah. Daun Katuk juga merupakan sayuran minor yang dikenal memiliki khasiat memperlancar aliran air susu ibu (ASI).
Daun Katuk dapat mengandung hampir 7% protein dan serat kasar sampai 19%. Daun ini kaya vitamin K, selain pro-vitamin A (beta-karotena), B, dan C. Mineral yang dikandungnya adalah kalsium (hingga 2,8%), besi, kalium, fosfor, dan magnesium (wikipedia). Warna Daun Katuk hijau gelap karena kadar klorofil yang tinggi. Daun katuk dapat diolah seperti kangkung atau daun bayam. Ibu-ibu menyusui diketahui mengonsumsi daunnya untuk memperlancar keluarnya ASI. Perlu diketahui, daun katuk mengandung papaverina, suatu alkaloid yang juga terdapat pada candu (opium). Pucuk tunas yang muda dijual orang di Indocina dan dimanfaatkan seperti asparagus. Tanaman ini banyak ditanam di pekarangan karena mudah diperbanyak dan biasa dijadikan pagar hidup.
Daun Katuk
Daun Katuk | Manfaat Daun Katuk | Khasiat Daun Katuk | Kandungan Daun Katuk |
Jumat, 12 Oktober 2012
Kamis, 11 Oktober 2012
Jual Daun Katuk
Jual Daun Katuk; Di Indonesia, daun katuk tumbuh di dataran dengan ketinggian 2.100 meter di atas permukaan laut. Bentuknya
perdu dan bisa mencapai tinggi dua hingga tiga meter, dengan
cabang-cabang yang cukup lunak. Daun katuk tersusun selang-seling pada
satu tangkai, berbentuk lonjong bundar. Bunga daun katuk berbentuk
tunggal berkelompok tiga.
Tumbuhan ini dapat diperbanyak melalui stek dari batang yang berkayu, dengan panjang kurang lebih 20 sentimeter dan disemaikan terlebih dahulu.
Daun yang memiliki nama latin Sauropus androgynus ini, dipercaya dapat memperlancar ASI karena memiliki efek hormonal dari kandungan kimia sterol yang bersifat estrogenik. Katuk juga mengandung efedrin, protein, lemak, hidrat arang, serat, abu, kalsium, fosfor, besi, karoten (vitamin A), B, dan C, serta air.
Daun ini juga kaya vitamin K, pro-vitamin A (beta-karotena), B dan C. Selain itu, mineral yang dikandungnya adalah kalsium, besi, kalium, fosfor dan magnesium, sehingga bagi ibu menyusui disarankan mengonsumsi daunnya untuk memperlancar keluarnya ASI.
Namun perlu diketahui, daun katuk mengandung papaverina yakni suatu alkaloid yang juga terdapat pada candu. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti keracunan papaverin. Daun katuk yang dikonsumsi dalam jumlah banyak dalam kondisi mentah juga dapat mengakibatkan berbagai efek samping yang buruk bagi tubuh. Masalah yang timbul antara lain sulit tidur, tidak enak makan, dan sesak nafas.
Agar bisa mengatasi ASI yang macet, daun katuk bisa direbus atau ditumis terlebih dahulu seperti mengolah kangkung atau daun bayam. Hal itu perlu dilakukan untuk menghilangkan racunnya. Solusi lainnya adalah mengonsumsi kapsul Lansi lancar ASI yang bahan dasarnya dari katuk. (solopos.com)
Tumbuhan ini dapat diperbanyak melalui stek dari batang yang berkayu, dengan panjang kurang lebih 20 sentimeter dan disemaikan terlebih dahulu.
Daun yang memiliki nama latin Sauropus androgynus ini, dipercaya dapat memperlancar ASI karena memiliki efek hormonal dari kandungan kimia sterol yang bersifat estrogenik. Katuk juga mengandung efedrin, protein, lemak, hidrat arang, serat, abu, kalsium, fosfor, besi, karoten (vitamin A), B, dan C, serta air.
Daun ini juga kaya vitamin K, pro-vitamin A (beta-karotena), B dan C. Selain itu, mineral yang dikandungnya adalah kalsium, besi, kalium, fosfor dan magnesium, sehingga bagi ibu menyusui disarankan mengonsumsi daunnya untuk memperlancar keluarnya ASI.
Namun perlu diketahui, daun katuk mengandung papaverina yakni suatu alkaloid yang juga terdapat pada candu. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti keracunan papaverin. Daun katuk yang dikonsumsi dalam jumlah banyak dalam kondisi mentah juga dapat mengakibatkan berbagai efek samping yang buruk bagi tubuh. Masalah yang timbul antara lain sulit tidur, tidak enak makan, dan sesak nafas.
Agar bisa mengatasi ASI yang macet, daun katuk bisa direbus atau ditumis terlebih dahulu seperti mengolah kangkung atau daun bayam. Hal itu perlu dilakukan untuk menghilangkan racunnya. Solusi lainnya adalah mengonsumsi kapsul Lansi lancar ASI yang bahan dasarnya dari katuk. (solopos.com)
Langganan:
Postingan (Atom)