Jumat, 12 Oktober 2012

Daun Katuk

Daun Katuk; Katuk (Sauropus androgynus) merupakan tumbuhan sayuran yang banyak terdapat di Asia Tenggara. Tumbuhan ini dalam bahasa melayu dikenali sebagai cekur manis. Daun Katuk termasuk tanaman perdu yang biasa tumbuh liar di hutan atau ladang. Daun Katuk juga sering di tanam sebagai tanaman pagar. Daunnya yang berasa agak manis sering dijadikan sayur. Daun Katuk mengandung saponin, flavonoida, dan tanin. Daun Katuk bersifat mendinginkan sehingga baik untuk menurunkan demam dan membersihkan darah. Daun Katuk juga merupakan sayuran minor yang dikenal memiliki khasiat memperlancar aliran air susu ibu (ASI).

Daun Katuk dapat mengandung hampir 7% protein dan serat kasar sampai 19%. Daun ini kaya vitamin K, selain pro-vitamin A (beta-karotena), B, dan C. Mineral yang dikandungnya adalah kalsium (hingga 2,8%), besi, kalium, fosfor, dan magnesium (wikipedia). Warna Daun Katuk hijau gelap karena kadar klorofil yang tinggi. Daun katuk dapat diolah seperti kangkung atau daun bayam. Ibu-ibu menyusui diketahui mengonsumsi daunnya untuk memperlancar keluarnya ASI. Perlu diketahui, daun katuk mengandung papaverina, suatu alkaloid yang juga terdapat pada candu (opium). Pucuk tunas yang muda dijual orang di Indocina dan dimanfaatkan seperti asparagus. Tanaman ini banyak ditanam di pekarangan karena mudah diperbanyak dan biasa dijadikan pagar hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar